Tata Cara Tayamum dan Shalat Di dalam Pesawat
Bagi umat Islam, Shalat merupakan hal yang wajib dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Di manapun mereka berada dalam kondisi apapun, terlebih ketika berada di pesawat dalam rangkaian penerbangan umroh atau haji. Calon jemaah haji atau umrah akan berada di pesawat selama kurang lebih sembilan jam dari tanah air ke Bandara Internasional Jeddah atau Bandara Madinah.
Sebelum melaksanakan sholat disyaratkan untuk bersuci atau berwudhu terlebih dahulu dengan menggunakan air. Sebagian ulama menganjurkan untuk melaksanakan tayamum. Namun sebagian dari mereka tidak memperbolehkan tayamum sebagai pengganti wudhu, sebab sebenarnya di dalam pesawat masih ada air, dengan berwudhu di toilet maupun melalui wastafel, atau dengan meminta sedikit air minum kepada pramugari.
Wudhu dengan air yang sangat sedikit cukup dilakukan dengan membasuh muka, tangan, rambut, dan kaki. Yang dibasuh yang wajib saja. Tuangkan sedikit saja air ke telapak tangan, lalu basuh. Sehingga air tidak sampai membasahi lantai pesawat. Air yang dipergunakan pun tidak sampai satu gelas, namun tetap sederhana dan sholat di pesawat TETAP SAH.
Mengenai posisi sholat, pada praktiknya sholat di pesawat banyak dikerjakan dengan posisi duduk di kursi pesawat. Hal ini dapat kita contoh dari bagaimana Rasulullah SAW pernah sholat sunnah di atas unta. Namun sebenarnya di sebuah pesawat ada tempat yang memungkinkan jamaah untuk melaksanakan gerakan sholat, dan dengan kecanggihan teknologi lebih dianjurkan sholat biasa dan menghadap kiblat berdasarkan GPS pesawat.
Baca Juga : Tata Cara Bertawaf
Tempat tersebut berada di depan pintu maupun jendela keluar darurat, dan bagi para penumpang Saudi Arabian Airlines disediakan tempat khusus untuk sholat di pesawat. Namun apabila jamaah tetap ingin melaksanakan sholat dengan posisi duduk di kursi pesawat, maka langkah – langkah nya adalah sebagai berikut (lihat gambar) :
- Niat sambil Takbiratul ihram
- Tangan bersedekap, membaca doa iftitah, Surat Al Fatihah dan surat pendek.
- Ruku’ dilakukan sedikit membungkukkan badan dari posisi duduk sambil berdoa ketika ruku’.
- I’tidal dilakukan dengan posisi punggung lurus seperti dalam posisi duduk sambil berdoa.
- Sujud dilakukan dengan membungkukkan badan lebih rendah saat ketika ruku’ sebelumnya.
- Duduk antara dua sujud, dilakukan dengan posisi duduk sempurna di kursi.
- Sujud kembali dengan membungkukkan badan seperti pada sujud awal.
- Duduk kembali dengan sempurna, tangan bersidekap untuk melaksanakan rakaat yang kedua, membaca Surat Al Fatihah dan Surat pendek yang dikehendaki.
- Ruku’ dilakukan sedikit membungkukkan badan dari posisi duduk sambil berdoa ketika ruku’.
- I’tidal dilakukan dengan posisi punggung lurus seperti dalam posisi duduk sambil berdoa.
- Sujud dilakukan dengan membungkukkan badan lebih rendah saat ketika ruku’ sebelumnya sambil berdoa.
- Duduk antara dua sujud, dilakukan dengan posisi duduk sempurna di kursi pesawat sambil berdoa.
- Sujud kembali dengan membungkukkan badan seperti pada sujud awal sambil berdoa.
- Duduk Tasyahut Akhir. Duduk dengan sempurna letakkan kedua tangan di atas lutut, lakukan dengan membaca doa tasahut akhir.
- Mengucapkan salam sambil menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri.
- Berdoa dan berdzikir setelah selesai sholat.
Melakukan Shalat Jama’ Taqdim dan Jama’ Ta’khir
Jemaah haji / umrah tergolong musafir, yaitu orang yang sedang melakukan perjalanan karena Allah sehingga Allah SWT memberikan keringan dalam menjalankan shalat wajib selama di perjalanan. Shalat selama dalam perjalanan dapat dilaksanakan dengan cara jamak dan qashar.
Paket Umroh : Paket Umroh Reguler 9 Hari
Shalat jama’, yaitu mengumpulkan dua shalat wajib dalam satu waktu yang sama. Shalat wajib yang bisa dijamak yaitu shalat dzuhur dengan ashar dan shalat maghrib dengan Isya’. Shalat jamak ini ada dua cara yaitu:
- Jama’ Taqdim, maksudnya mengerjakan shalat dzuhur dan ashar di waktu shalat dzuhur dan Shalat Maghrib dan Isya dikerjakan pada waktu Magrib.
- Jama’ Ta’khir, maksudnya menjamak dzuhur dan ashar dikerjakan pada waktu Ashar, dan mengerjakan magrib dengan Isya’ di waktu Isya’.
Contoh Niat shalat Dzuhur dan Ashar dengan jama’ taqdim:
“Saya niat shalat fardlu dhuhur empat rekaat dijama’ bersama ashar dengan jama’ taqdim karena Allah Ta’ala”.
Niat shalat maghrib dan isya’ dengan jama’ taqdim:
أصلى فرض المغرب ثلاث ركعات مجموعا بالعشاء جمع تقديم لله تعالى
“Saya niat shalat fardlu maghrib tiga rekaat dijama’ bersama isya’ dengan jama’ taqdim karena allah Ta’ala”.
Niat shalat Dzuhur dan Ashar dengan jama’ ta’khir :
أصلى فرض الظهر أربع ركعات مجموعا بالعصر جمع تأخيرالله تعالى
“Saya niat shalat fardlu dzuhur empat rekaat dijama’ bersama ashar dengan jama, ta’khir karena Allah Ta’ala”.
Niat shalat Maghrib dan Isya’ dengan jama’ ta’khir:
أصلى فرض المغرب ثلاث ركعات مجموعا بالعصر جمع تأخيرالله تعالى
“Saya niat shalat fardlu maghrib tiga rekaat dijama’ bersama isya’ dengan jama’ ta’khir karena Allah Ta’ala”.
Adapun qashar artinya meringkas shalat empat rakaat menjadi dua rakaat sedangkan shalat Maghrib tetap tiga rakaat. Shalat Subuh tidak dapat dijamak ataupun diqashar.
Tayamum maupun shalat dalam kendaraan tergolong melaksanakan kewajiban dalam keadaan tertentu, sehingga wajib pula diketahui hal-hal terkait dengan pengerjaan khususnya.